Sabtu, 17 Oktober 2009

GOOGLE WAVE

Semakin kedepan, perkembangan teknologi semakin maju dengan sangat pesat. Dalam hitungan kurang dari dua puluh tahun perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital semakin canggih. Bahkan, setiap menitnya terdapat satu temuan baru dalam perkembangan teknologi.

Web, merupakan salah satu media digital yang berkembang sangat pesat. Saat ini hampir sebagian masyarakat sudah mengenal internet dan web. Dengan jaringan internet, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja, dengan biaya yang tidak banyak. Kita tidak mesti traveling ke Amerika untuk melihat pemandangan-pemandangan indah disana, tidak perlu lagi mengeluarkan pulsa dengan roaming yang tinggi untuk berkomunikasi dengan sanak-saudara yang ada di luar negeri, bahkan visa melihat mereka dengan fasilitas video-chat.

Masih jelas di ingatan saya, dulu untuk ngobrol dengan orang lain yang ada di luaran sana, kita menggunakan fasilitas mIRC. Namun sekarang fasilitas tersebut perlahan di tinggalkan dan tergantikan dengan Yahoo! Messanger (YM). Dengan YM para pengguna bisa lebih leluasa untuk ngobrol dengan lawan bicara karena YM memberikan fasilitas web-chat, voice, dan sharing file. Namun sesuai dengan perkembangan, Google menawarkan sebuah layanan bernama Google Wave yang disebut sebagai perubahan dalam berkomunikasi via internet.

Diumumkan pertama kali secara resmi pada 27 Mei 2009 kemarin dalam Google I/O Conference, Google wave diperkenalkan sebagai layanan web based yang didesain untuk menyatukan layanan e-mail, instant messaging, wiki, dan social networking.

Google Wave dibangun oleh Lars dan Jens Rasmussen. Isu mengenai Google Wave ini sendiri menjadi topic pembicaraan hangat di internet. Karena selain kita sama-sama tahu besarnya nama Google dan para enginerr-nya, ide dan teknologi yang katanya berani.


WAVE

Ide dasar dari Google Wave adalah menggabungkan fasilitas text, link, gambar, video, dan file multimedia lainnya yang tersimpan pada server dan tertampil dalam satu jendela web browser. Namun bila dibayangkan, alangkah mustahilnya menggabungkan semua elemen tersebut dalam satu tempat. Dalam gambar yang di contohkan, akan terdapat tiga panel utama, penel yang berisi menu navigasi, panel spesifik yang menampilkan menu yang dipilih, dan panel percakapan.

Sebagai produk open source dengan banyaknya fitur yang disediakan, tentu saja Google Wave mengharapkan dukungan dan kontribusi para developer untuk membangun fitur tambahan .

Untuk itu Google Wave menyediakan API (Application Programming Interface)yang mengizinkan developer turut membangun Google Wave ini. Terdapat dua tipe development API ini:

1. Extension : Terbagi menjadi dua bagian besar yaitu extension robot yang berfungsi untuk melakukan suatu pekerjaan secara otomatis, yang kedua adalah extension gadget yang menyediakan unteraksi antarpengguna.

2. Embed : Mengolaborasikan website dengan Google Wave.

GOOGLE WEB TOOLKIT

Dengan fitur-fiturnya yang sangat interaktif untuk sebuah aplikasi berbasis web, kita menduga bahwa teknologi yang akan digunakan adalah AJAX/ JavaScript. Tapi Google justru menggunakan Google Web Toolkit yang merupakan sekulpulan tool untuk developer menciptakan aplikasi front-end JavaScript yang kompleks.


SAHABAT ATAU MUSUH

Dengan kehadiran Google Wave yang “serba bisa” ini, banyak yang mengatakan bahwa Google Wave bakal menjadi pesaing berat Facebook, Twitter, dan website lainnya. Namun apakah ini terjadi atau tidak, yang jelas Google Wave berusaha tampil bersahabat dengan extension kolaborasi. Misalnya kolaborasi Google Wave dengan Twitter dan YouTube.

0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online