Minggu, 08 Januari 2012
Sabtu, 17 Oktober 2009
GOOGLE WAVE
Semakin kedepan, perkembangan teknologi semakin maju dengan sangat pesat. Dalam hitungan kurang dari dua puluh tahun perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital semakin canggih. Bahkan, setiap menitnya terdapat satu temuan baru dalam perkembangan teknologi.
Web, merupakan salah satu media digital yang berkembang sangat pesat. Saat ini hampir sebagian masyarakat sudah mengenal internet dan web. Dengan jaringan internet, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja, dengan biaya yang tidak banyak. Kita tidak mesti traveling ke Amerika untuk melihat pemandangan-pemandangan indah disana, tidak perlu lagi mengeluarkan pulsa dengan roaming yang tinggi untuk berkomunikasi dengan sanak-saudara yang ada di luar negeri, bahkan visa melihat mereka dengan fasilitas video-chat.
Masih jelas di ingatan saya, dulu untuk ngobrol dengan orang lain yang ada di luaran
Diumumkan pertama kali secara resmi pada 27 Mei 2009 kemarin dalam Google I/O Conference, Google wave diperkenalkan sebagai layanan web based yang didesain untuk menyatukan layanan e-mail, instant messaging, wiki, dan social networking.
Google Wave dibangun oleh Lars dan Jens Rasmussen. Isu mengenai Google Wave ini sendiri menjadi topic pembicaraan hangat di internet. Karena selain kita sama-sama tahu besarnya nama Google dan para enginerr-nya, ide dan teknologi yang katanya berani.
WAVE
Ide dasar dari Google Wave adalah menggabungkan fasilitas text, link, gambar, video, dan file multimedia lainnya yang tersimpan pada server dan tertampil dalam satu jendela web browser. Namun bila dibayangkan, alangkah mustahilnya menggabungkan semua elemen tersebut dalam satu tempat. Dalam gambar yang di contohkan, akan terdapat tiga panel utama, penel yang berisi menu navigasi, panel spesifik yang menampilkan menu yang dipilih, dan panel percakapan.
Sebagai produk open source dengan banyaknya fitur yang disediakan, tentu saja Google Wave mengharapkan dukungan dan kontribusi para developer untuk membangun fitur tambahan .
Untuk itu Google Wave menyediakan API (Application Programming Interface)yang mengizinkan developer turut membangun Google Wave ini. Terdapat dua tipe development API ini:
1. Extension : Terbagi menjadi dua bagian besar yaitu extension robot yang berfungsi untuk melakukan suatu pekerjaan secara otomatis, yang kedua adalah extension gadget yang menyediakan unteraksi antarpengguna.
2. Embed : Mengolaborasikan website dengan Google Wave.
GOOGLE WEB TOOLKIT
Dengan fitur-fiturnya yang sangat interaktif untuk sebuah aplikasi berbasis web, kita menduga bahwa teknologi yang akan digunakan adalah
SAHABAT ATAU MUSUH
Dengan kehadiran Google Wave yang “serba bisa” ini, banyak yang mengatakan bahwa Google Wave bakal menjadi pesaing berat Facebook, Twitter, dan website lainnya. Namun apakah ini terjadi atau tidak, yang jelas Google Wave berusaha tampil bersahabat dengan extension kolaborasi. Misalnya kolaborasi Google Wave dengan Twitter dan YouTube.
posted by Gielanjk Abdal Basith di Sabtu, Oktober 17, 2009 0 comment(s)
Sabtu, 10 Oktober 2009
Dalam skema ini dapat kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu Client (Manusia atau User, computer, dan web browser), proses (HTTP request/response) melalui protocol TCP/IP yang sudah menjadi standar komunikasi internet, dan server (web server, web files, dan lainnya). Untuk dapat melakukan komunikasi, baik server dan client harus terhubung dengan koneksi jaringan baik intranet maupun internet.
Untuk proses komunikasi data antara client dan server, akan di jelaskan secara ringkas namun tepat, seperti di bawah ini:
User menginputkan alamat suatu URL pada address bar suatu web browser. Alamat yang kita inputkan oleh web browser akan di masukkan dalam bentuk paket yang visualisasikan sebagai ”body” dalam skema. Namun sebelum dikirimkan, paket tersebut akan di periksa oleh proxy client tersebut. Apakah permintaan dapat diizinkan dikirim atau bila tidak mendapat izin, maka permintaan akan di matikan (terminated).
Setelah paket yang diminta sudah mendapatkan izin dan layak, maka paket akan diberi ”header” yaitu label serta alamat dalam pengkodean tertentu sehingga dapat diterjemahkan oleh web server nantinya melalui jalur protokol TCP/IP. Dalam proses ini bisa saja terjadi tabrakan antara paket yang dikirim dengan paket yang lainnya, atau terjadinya salah alamat sehingga menyebabkan permintaan tidak sampai tujuan. Bila paket sudah sampai di area web server, paket harus di periksa lagi kelayakannya, apakah client yang melakukan permintaan diizinkan mengakses atau tidak. Bila paket diizinkan, maka paket tersebut akan diterima oleh web server dan web server menjawab dan memberikan apa yang diminta oleh client dan dialamatkan kembali kepada client melalui protokol dalam bentuk HTTP responses. Proses perjalanan paket dari web server sama dengan proses perjalanan paket menuju web server.
Setelah sampai ke area client, web browser kembali mengenkripsi alamat dan kode yang dikirim oleh web server dan menerjemahkannya dalam bentuk text, grafis, bahkan suara sehingga dapat dinikmati oleh user.
posted by Gielanjk Abdal Basith di Sabtu, Oktober 10, 2009 0 comment(s)